Ada semacam dorongan buat saya
untuk bikin secuil ulasan dan kesan tentang film terkeren di awal 2013 (menurut
saya). Ini bukan film box office yang
tayang di XXI, Anda juga nggak akan menemukan animasi canggih di film ini, aktor
dan aktrisnya pun biasa saja lagi tidak terkenal, tak banyak yang menonton
bahkan sangat kalah tanding dengan film import
di bioskop sebelah. Jika sebelumnya saya dikecewakan dengan ploting cerita film
dengan jenis yang sama, maka kali ini saya terpaksa membuang gengsi di depan
suami karena nangis bombay.
Tampilkan postingan dengan label JIL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label JIL. Tampilkan semua postingan
Rabu, 05 Juni 2013
Sabtu, 18 Mei 2013
Posted by Meira on 5/18/2013 02:13:00 AM with No comments
Setidaknya ada 30% dari 50 aktivis Islam liberal* yang memiliki gelar profesor. Gelar tersebut juga tidak sembarangan, bukan gelar dari perguruan tinggi nasional melainkan luar negeri seperti Amerika, Kanada, dan Australia. Satu kata yang terlontar secara refleks dari mulut saya sesaat setelah membaca daftar tokoh Islam liberal di Indonesia ini, "Wow".
Jumat, 07 September 2012
Posted by Meira on 9/07/2012 01:49:00 AM with No comments
Sebenarnya jika membahas mengenai
sekularisme tidak akan jauh-jauh dari rangkaian manis akronim sepilis
(sekularisme, pluralisme, dan liberalisme). Pengusung ideologi di
negara ini adalah komplotan JIL atau Jaringan Islam Liberal
yang mengklaim bahwa mereka merupakan sekumpulan orang-orang yang berpikir
secara moderat meskipun tanpa dibarengi dengan dalil dan ketentuan Al Quran dan
Sunnah. JIL ini bukan organisasi pemerintahan ataupun badan yang memiliki struktural
yang jelas. Mereka hanya berkumpul dan perkumpulan tersebut merupakan pusat
dari segala agenda liberalitas di Indonesia. Mereka mengaku Islam, akan tetapi dalam
menafsirkan ketentuan dan keputusan dalam bertindak lebih mengarah ke buah
pikiran mereka sendiri. Mereka berpikir bahwa manusia semakin hari semakin
cerdas sehingga aturan-aturan Islam yang konvensional perlu direduksi dan
diganti dengan pikiran manusia yang lebih moderat dan sesuai dengan arus
globalisasi.
Langganan:
Postingan (Atom)