Akhir-akhir ini kami lagi suka-sukanya sama serial superhero Jepang (tokusatsu) khususnya Kamen Rider. Berdua nonton movie-nya tiap malam setelah terawih dan sebelum tidur. He he, niatnya sih cuma buat nostalgia masa kecil eh keterusan jadi suka banget (lagi). Dibela-belain
download movie baru yang semuanya Kamen Rider (tapi yang terakhir tadi nyoba Ultraman). Kelakuan. Sebetulnya suami dah punya movie, tiga biji, coba ditonton lagi setelah itu
browsing 'tentang Kamen Rider'. Karena keterusan jadinya malah ngobrol ngalur-ngidul berdua sambil nginget-nginget lagi tentang Ultraman. Hi hi, ini mah namanya fangirlingan bareng namanya.
|
Artwork Ryoutaro dan Yuuto (dari kiri: Sieg-Ryoutarp, Utaros-Ryoutaro, Momotaros-Ryoutaro, Ryuutaros-Ryoutaro, Deneb-Yuuto, Kintaros-Ryoutaro) |
Kayak anak kecil ya? He, memang sih. Biasanya kami kalau nonton (dan sok ngritik) film itu genre
action yang
ratingnya buat dewasa, ya semacam G.I Joe, superhero Marvel, Superman,
dll. Nah, pas nonton Kamen Rider ya agak kikuk juga karena dari segi
aksi dan plotnya datar, gitu-gitu wae, tapi nggak tahu kenapa tetap
berkesan dan jadi mau terus. Setelah saya analisis sendiri (pret)
ternyata yang membuat suka itu sesuatu yang sering kita namai
kenangan. Tsaaaah.
0 komentar:
Posting Komentar