Posted by Meira on 3/15/2013 07:27:00 PM with No comments
Dahulu
kala ada beberapa biarawan yang 'mencari' Tuhan dan akhirnya pergi ke
langit menggunakan biji kacang ajaib yang tumbuh sangat besar dan
tinggi. Namun belum sampai ke surga para biarawan tersebut bertemu
dengan sekelompok raksasa buas yang akhirnya ikut turun ke bumi. Mereka
MERAMPAS kekayaan manusia hingga pada akhirnya ada hasrat untuk
MEMAKANNYA. Karena kekacauan ini, Raja Erik (penguasa kerajaan waktu
itu) membuat mahkota penakluk para raksasa yang terbuat dari jantung
salah satu raksasa. Raja Erik memakai mahkota tersebut dan para raksasa
tunduk mengabdi kemudian diperintahkan untuk meninggalkan bumi
selama-lamanya. Raja Erik lalu meninggal saat usianya sudah lanjut,
beberapa biji masih tersisa dan mahkota itu disemayamkan bersamanya.
Cerita ini tetap menjadi legenda hingga suatu hari Jack menerima biji
kacang dari biarawan yang mengambilnya dari perampok makam untuk
menguasai kerajaan. And the story begins....
Alkhamdhulillah itu tadi
prolog dari film WB yang tayang minggu ini, judulnya Jack and The Giant
Slayer. Kisahnya diambil dari dongeng anak-anak (difilmkan juga di
serial Doraemon), klasik sih, ada raja, pengkhianat, pengawal setia,
putri, dan pemuda pemberani (yang pada akhirnya menikah dengan putri dan
memimpin kerajaan). Adapun catatan sederhana saya mengenai film ini
adalah tentang pentingnya konklusi mengenai konsep Tuhan (jika Anda
mengajak buah hati nonton). Lagipula ini film labelnya 'semua umur' tapi
sayang sekali banyak adegan-adegan yang mengerikan, semisal: membunuh,
raksasa makan manusia, dll. Ada kekurangan tentu ada kebaikan. Nilai
smart yang saya tangkap tadi: bagaimana seharusnya menusia MENGHILANGKAN
kekhawatiran, yaitu dengan memfokuskan sesuatu yang hanya kita lihat.
Saat kita takut pada ketinggian sedangkan kita hendak menyebrang ke
tempat lain dan harus melomat dari ketinggian tertentu maka hal yang
perlu kita lakukan adalah membayangkan ada sesuatu yang sangat kita
sukai (misal makanan) dan jangan pikirkan yang lain kemudian LOMPATLAH.
Sok mangga buat orang tua kalau mau ngajak anak-anaknya nonton, cuma
sampai sekarang saya bingung aja kenapa raksasa ngumpulin kekayaan toh
hidup mereka kayak manusia purba aja (makan-berburu-tidur).
0 komentar:
Posting Komentar