Alkisah ada seorang pemuda ahli ibadah yang
begitu rajin menjalankan amalan-amalan sholeh. Suatu hari setan datang
mencoba menggodanya dengan mengubah diri menjadi manusia dan beribadah
dengan (terlihat) sangat khusyuk di dekat pemuda ahli ibadah
tersebut. Pemuda itu sangat terpana dengan kekhusyukan setan (yang
menyamar) dan bertanya mengapa dia bisa begitu khusyuk.
"Aku dulu melakukan perbuatan yang sangat hina lalu aku bertaubat," jawab setan.
"Ajari aku bagaimana bisa begitu khusyuk, kumohon," pinta Si Pemuda.
Setan tersenyum (licik) kemudian mulai melemparkan umpannya, "Minumlah sedikit khamr (miras) kemudian bertaubatlah."
Awalnya Si Pemuda ragu, namun pada akhirnya ia melakukan. Ia meminum
khamr hingga mabuk dan ketagihan. Uangnya dihabiskan untuk membeli khamr
hingga habis lalu kembali bertemu dengan setan.
"Uangku sudah habis, aku sudah tidak bisa membeli khamr lagi."
"Kamu bisa mengambil uang dari wanita yang sebentar lagi lewat jalan ini," saran setan, membujuk agar terjadi perampokan.
Tak berapa lama kemudian seorang wanita lewat jalan di mana Si Pemuda
tengah berdiri menyender, tiba-tiba ia menodongkan pisau dan merampas
uang serta perhiasan si wanita. Beberapa saat setelahnya setan kembali
muncul membisikkan sesuatu.
"Kalau wanita ini kamu lepaskan maka dia akan melapor pada orang-orang bahwa kamu telah merampok. Kamu bisa diadili."
"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya Si Pemuda kebingungan.
"Bunuh dia."
Pembunuhan pun terjadi. Pemuda yang sebelumnya ahli ibadah telah melakukan retetan dosa yang hanya diawali oleh MIRAS.
---------
Kisah ini saya peras dari ingatan 10 tahun yang lalu, disampaikan
melalui tayangan sinetron Ramadhan Lorong Waktu. Adapun hikmah utama
yang bisa diambil adalah jauhi miras, rentetan keburukan dapat datang
karena mengonsumsi miras: perampokan, pemerkosaan,pembunuhan, kerusuhan.
Ya Allah, lindungi aku dan keluargaku dari bahaya ini. Aamiin.
Sabtu, 16 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar