Kita yang angkuh ini tak
lain hanya berawal dari setetes air hina yang pada akhirnya akan kembali
menjadi daging-daging busuk. Berada di antara hal itu pun tidak lebih baik
karena sejatinya kita berlengggak lenggok di bumi suci ini dengan membawa
kotoran. Lalu apakah yang sebenarnya bisa kita banggakan sebagai seorang
penghamba yang kian hari kian banyak menuntut?
Jalan dakwah bukan
rentang yang pendek dan bebas hambatan. Bahkan jalan dakwah penuh dengan
kesulitan, amat banyak kendala dengan jarak tak terkira jauhnya. Gejolak kejiwaan,
ketidakseimbangan, dan friksi internal selalu menjadi cabang utama yang
terlihat dalam harakah masa kini. Tanpa kita sadari, bahwa bukan cabang-cabang
rumit itu yang sebenarnya menyusahkan kita, melainkan sebuah ranting yang
kebusukannya dapat mematikan pohon jihad dan dakwah. Ranting itu adalah
kebobrokan ukhuwah.
BUKAN MASALAH ketika
agenda berantakan, manajemen tak karuan, dakwah, dan segalanya menjadi
serpihan-serpihan kegagalan asal JANGAN ukhuwah yang kita GADAIKAN.
Dalam kasih dan perlindungan-Nya, kita berdekapan berbagi kehangatan, menyemat janji untuk saling memahami, menyemai cinta langit...
0 komentar:
Posting Komentar