Menurut Ki Hajar
Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) pendidikan yaitu tuntutan di
dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan merupakan
suatu proses pengembalian karakter manusia sebagai makhluk yang memiliki
tanggung jawab terhadap alam sehingga ia akan menjadi peka terhadap lingkungan.
Dapat pula dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha memanusiakan manusia
untuk kembali terhadap fitrahnya sebagai makhluk sosial.
Ketika berbincang
mengenai mahasiswa hari ini, akan ada semacam sinkronisasi betapa pentingnya
memahami makna pendidikan yang seharusnya diimplementasikan pada kondisi bangsa
yang krisis moral dan etika. Berbagai gagasan pun seharusnya selalu muncul
setidaknya untuk merekomendasikan solusi apa atas keadaan yang terjadi.
Saat ini mungkin
dapat dikatakan bahwa hal yang membedakan antara mahasiswa dengan pemuda tak
terdidik secara formal sangatlah tipis. Keduanya tidak menunjukkan adanya
perbedaan yang mendasar, dan perbedaan yang maksud adalah kepekaan sosial dan
kecerdasan moral. Sudah terlalu banyak masalah-masalah yang tidak terentaskan
hanya karena kerusakan moral dari mahasiswa (yang secara formal) sebagai
pelopor pergerakan perubahan bangsa.
Masih ingat
benar bagaimana dulu setiap mahasiswa diajarkan urgensitas kedudukan di tengah
masyarakat. Di mata umat dan masyarakat pada umumnya, mahasiswa
adalah agen perubahan sosial karena mahasiswa selaku insan akademis, dipandang
memiliki kekuatan intelektual yang lebih sehingga kepekaan dan nalar yang
rasional diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan
negara dan sosial di masyarakat. Sehingga sudah menjadi konsekuensi terhadap
tuntutan dari seorang mahasiswa untuk mampu mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya sebagai suatu kebutuhan pribadi dan masyarakat. Fungsi kontrol
sosial yang dimiliki mahasiswa bagi pembangunan diharapkan mutlak demi kemajuan
pembangunan.
Menyoal lebih
lanjut tentang pergerakan mahasiswa. Apa yang membedakan mahasiswa pada era
Orde Lama dan Orde Baru dengan mahasiswa di era reformasi ini? Soe Hoek Gie, Soeriadi,
Fahri Hamza, Hariman Siregar, dan Rama Pratama hanyalah segelintir orang yang
tempo dulu memperjuangkan sesuatu atas nama fungsionalitas mereka sebagai
makhluk yang peka terhadap lingkungan. Bandingkan dengan kondisi sekarang,
ketika mahasiswa-mahasiswa justru saling bertolak pandangan bahkan dalam
mendefinisikan makna pengabdian pada
masyarakat. Ada yang mengartikannya bahwa mahasiswa cukup melakukan ‘tugas’nya,
ada juga yang bersikukuh bahwa bertindak dan mengontrol pemerintahan adalah
bentuk pengabdian yang paling nyata. Mana yang benar???
Oleh karena
beberapa uraian di atas, mengenai kebutuhan sosial akan mahasiswa, seharusnya
kita dapat mengambil titik temu persoalan. Satu-satunya jalan terbaik adalah
dengan kembali pada makna pendidikan yang di dalamnya sudah dijelaskan secara gamblang
mengenai aspek kepekaan sosial. Pendidikanlah yang membawa tiap manusia menjadi
manusia, membantu proses pengenalan jati diri dan menyadarkan bahwa manusia
adalah raja di bumi dan dengan kuasanya inilah tuntutan untuk dapat memelihara
semakin tinggi.

0 komentar:
Posting Komentar