Hai Ikhwan, dengarkan kami,
Kami sangat menghargai anugerah kelogisan kalian
Kami mengagumi bagaimana cara kalian menghadapi masalah
Kami senang berkoordinasi dengan kalian untuk dakwah ini
Kami kadang iri dengan keprofesionalan kalian
Dan… kami sering memasukkan gerak-gerik kalian sebagai
diskusi kami untuk memotivasi
Tapi Ikhwan,
Tidak tahukah bahwa diri rapuh ini terlalu lemah meneria
kerasnya dinding pikiran kalian?
Kadang kami merasa sangat lelah ketika kalian (dengan sadar
atau tidak) bersikap terlalu arogan
Bukan apa-apa…
Kalian bak batu yang dilempar ke atas
Kalau kami tangkis (lawan) kalian semakin tinggi
Kalau kami tangkap maka tangan kai yang akan terluka
Itulah kalian…
Hai Ikhwan, dengarkan kami…
Bukan kami sedang mengunggulkan atau menjustifikasi
Bukan kami sedang protes atas fitrah keteguhan kalian
Bukan kai inin dihargai dan dimengerti sendiri
Namun sepertinya perlu banyak cara agar kalian dan kami
setidaknya satu persepsi mengenai dakwah ini
Hai Ikhwan, dengarkan kami…
Kami tahu bahwa kalian memiliki goa tersendiri dalam hati
masing-masing,
Yang akan selalu menjadi ‘rumah’ bagi kalian
Masuk, menyendiri
Kami tahu itu, kami paham itu
Tapi Ikhwan,
Tak jarang justru itu menjadi hal paling membuat bĂȘte bagi
kami
Ketika kalian masuk goa, kami kerepotan mengatur semua
amanah,
Dan kami harus memaksa kalian agar keluar dari goa
Kami juga bĂȘte kalau kalian mulai seenaknya
Kami sering misuh-misuh di belakang karena tidak tahan
berhadapan dengan kalian
Mungkin egois kalau kami selalu merengek minta dimengerti,
dihalusin, dan di- di- di- lainnya
Dan kalian tidak lebih baik kalau sudah mulai antipati
dengan pendapat kami
Oh khwan…
Kami benar-benar bingung bagaimana memulai komuniasi efektif dengan kalian
Kami tahu bahwa kami harus lebih banyak introspeksi dan
tidak angkuh
Kami bingung setelah mencoba terbuka…
Kenapa?
Karena kalianlah yang membuat kami takut
Tidaklah menutup kemungkinan karena komunikasi ini membuat
timbulnya virus-virus itu
Virus-virus pengotor dakwah ini
Siapa sangka di balik balutan jilbab lebar dan tebal kami
ini, ditambah kelembutan-kelembutan yang disalahartikan membuat kita semua
menghancurkan dakwah ini
Ikhwan yang budiman…
Janganlah terlalu menuhankan hak kebebasan kalian
Karena tak jarang kami sering terbang melayang bak dirayu oleh
bidadara surga
Hai Ikhwan, dengarkan kami…
Kalian paham ‘kan kalau kami ingin dimengerti?
Kami juga ingin mengerti kalian
Mari saling mengerti, karena saling mengerti itu indah
huaa kayanya realita banget niih :) tepat
BalasHapusPengalamanlah yang lebih profesional mendidik kita.
BalasHapus