Jumat, 01 Juni 2012

Hai Ikhwan, Dengarkan Kami

Hai Ikhwan, dengarkan kami,
Kami sangat menghargai anugerah kelogisan kalian
Kami mengagumi bagaimana cara kalian menghadapi masalah
Kami senang berkoordinasi dengan kalian untuk dakwah ini
Kami kadang iri dengan keprofesionalan kalian
Dan… kami sering memasukkan gerak-gerik kalian sebagai diskusi kami untuk memotivasi


Tapi Ikhwan,
Tidak tahukah bahwa diri rapuh ini terlalu lemah meneria kerasnya dinding pikiran kalian?
Kadang kami merasa sangat lelah ketika kalian (dengan sadar atau tidak) bersikap terlalu arogan
Bukan apa-apa…
Kalian bak batu yang dilempar ke atas
Kalau kami tangkis (lawan) kalian semakin tinggi
Kalau kami tangkap maka tangan kai yang akan terluka
Itulah kalian…

Hai Ikhwan, dengarkan kami…
Bukan kami sedang mengunggulkan atau menjustifikasi
Bukan kami sedang protes atas fitrah keteguhan kalian
Bukan kai inin dihargai dan dimengerti sendiri
Namun sepertinya perlu banyak cara agar kalian dan kami setidaknya satu persepsi mengenai dakwah ini

Hai Ikhwan, dengarkan kami…
Kami tahu bahwa kalian memiliki goa tersendiri dalam hati masing-masing,
Yang akan selalu menjadi ‘rumah’ bagi kalian
Masuk, menyendiri
Kami tahu itu, kami paham itu
Tapi Ikhwan,
Tak jarang justru itu menjadi hal paling membuat bĂȘte bagi kami
Ketika kalian masuk goa, kami kerepotan mengatur semua amanah,
Dan kami harus memaksa kalian agar keluar dari goa
Kami juga bĂȘte kalau kalian mulai seenaknya
Kami sering misuh-misuh di belakang karena tidak tahan berhadapan dengan kalian
Mungkin egois kalau kami selalu merengek minta dimengerti, dihalusin, dan di- di- di- lainnya
Dan kalian tidak lebih baik kalau sudah mulai antipati dengan pendapat kami

Oh khwan…
Kami benar-benar bingung bagaimana memulai  komuniasi efektif dengan kalian
Kami tahu bahwa kami harus lebih banyak introspeksi dan tidak angkuh
Kami bingung setelah mencoba terbuka…
Kenapa?
Karena kalianlah yang membuat kami takut
Tidaklah menutup kemungkinan karena komunikasi ini membuat timbulnya virus-virus itu
Virus-virus pengotor dakwah ini
Siapa sangka di balik balutan jilbab lebar dan tebal kami ini, ditambah kelembutan-kelembutan yang disalahartikan membuat kita semua menghancurkan dakwah ini

Ikhwan yang budiman…
Janganlah terlalu menuhankan hak kebebasan kalian
Karena tak jarang kami sering terbang melayang bak dirayu oleh bidadara surga
Hai Ikhwan, dengarkan kami…
Kalian paham ‘kan kalau kami ingin dimengerti?
Kami juga ingin mengerti kalian
Mari saling mengerti, karena saling mengerti itu indah

Categories:

2 komentar:

  1. huaa kayanya realita banget niih :) tepat

    BalasHapus
  2. Pengalamanlah yang lebih profesional mendidik kita.

    BalasHapus