Darimanakah kita menuntut ingatan dapat diselamatkan dari kejaran pikiran? Juga rasa hangat, toko hati mana yang masih buka saat hujan begini? Tukang bubur kacang ijo tampak keren melenggang melewati teras. Duh!
Selembar kain tebal sudah menggulung tubuh ini sejak air pertama menetes di jendela wisma perantauanku. Belum menghangatkan. Ah. Ini cuma keluhan enteng dari wanita penyuka bubur kacang ijo a la kampung halaman.
Aku berkenalan dengan bubur kacang ijo dulu saat tanah-tanah nenek moyang basah dan baunya wangi. Tangan-tangan ini (sebelum kotor dengan pena) senang benar bermain dengan itu. Lalu, ibu berteriak nyaring sambil tergopoh memayungiku dengan selembar ‘jarik’ bekas gendonganku di waktu tidur siang. Aku nurut.
Sambil menangis, aku mau membuka mulut untuk suapan pertama dari bubur kacang ijo plus santan plus susu coklat plus ketan hitam. Aroma wangi itu, baru kutahu namanya vanili saat aku membantu bikin di umur delapan tahun.
Kepada hujan yang membuat kenangan dirawat ingatan, kepada bubur kacang ijo yang membuka paksa kotak kenangan itu, makasih hari ini. Inilah secarik dari perkara mengirim senja.
“Pak, bubur kacang ijonya satu ya pakai bumbu cinta ibu dari kampung halaman,” kataku pada pena dan kertas putih.
Selembar kain tebal sudah menggulung tubuh ini sejak air pertama menetes di jendela wisma perantauanku. Belum menghangatkan. Ah. Ini cuma keluhan enteng dari wanita penyuka bubur kacang ijo a la kampung halaman.
Aku berkenalan dengan bubur kacang ijo dulu saat tanah-tanah nenek moyang basah dan baunya wangi. Tangan-tangan ini (sebelum kotor dengan pena) senang benar bermain dengan itu. Lalu, ibu berteriak nyaring sambil tergopoh memayungiku dengan selembar ‘jarik’ bekas gendonganku di waktu tidur siang. Aku nurut.
Sambil menangis, aku mau membuka mulut untuk suapan pertama dari bubur kacang ijo plus santan plus susu coklat plus ketan hitam. Aroma wangi itu, baru kutahu namanya vanili saat aku membantu bikin di umur delapan tahun.
Kepada hujan yang membuat kenangan dirawat ingatan, kepada bubur kacang ijo yang membuka paksa kotak kenangan itu, makasih hari ini. Inilah secarik dari perkara mengirim senja.
“Pak, bubur kacang ijonya satu ya pakai bumbu cinta ibu dari kampung halaman,” kataku pada pena dan kertas putih.
0 komentar:
Posting Komentar