Rabu, 08 Agustus 2012

Jejak Langkah



Dua pilihan, S1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Manajemen dan Sumber Daya Perairan IPB atau D3 Akademi Kimia Analisis Jurusan Kimia Analisis. Dua-duanya sama-sama di Bogor, dua-duanya didapatkan tanpa tes, dua-duanya punya keunggulan, dan dua-duanya pernah membuat saya berdebat hebat dengan bapak. Pada akhirnya, segala pertimbangan yang melibatkan Dia memutuskan bahwa Akademi Kimia Analisis adalah salah satu tempat singgah jejak langkah saya.

Buta arah, tidak punya kerabat, kampusnya kecil, takut nyasar di kota orang, takut gagal, hyaaa… perasaan-perasaan alay macam itu yang saya alami sesaat setelah daftar ulang. Nyaris tidak ada harapan terhadap dua orang kakak kelas yang ada di sana karena semuanya sibuk dengan urusan masing-masing. Alhasil, saya memulai petualangan baru sebagai mahasiswa Akademi Kimia Analisis.

Satu kostan dengan orang-orang dari dunia antah berantah, Makasar, Lampung, Magetan, Pemalang, Bekasi, Jakarta. Karakter mereka berbeda dan unik-unik. Ada yang sukanya bersih-bersih, belanja ke mall, travelling, ada juga yang hobinya main ke warung makan depan kost. Tiga minggu pertama dengan mereka sudah banyak mengukir kejadian-kejadian manis a la Roman Picisan.

Hari Pertama Kuliah

Milad Fian
Excited!!! Kuliah pertama benar-benar bikin excited, bahkan masih sempat kami mengabadikan momen-momen itu.

Setelah Praktikum
Di kampus kecil nan tersembunyi itu saya disambut dengan wajah sumringah penuh kehangatan oleh mereka yang kini menjadi bagian dari hidup saya, kakak-kakak tingkat. Di saat kami sebagai mahasiswa baru benar-benar membutuhkan suatu jaingan nformasi, mereka datang dengan membawa kebutuhan kami tersebut: trayek angkot, info kost, sampai tempat nongkrong favorit mahasiswa. Kedekatan terjadi berangsur-angsur hingga tibalah sesuatu yang dijadikan sebagai momen paling ditakuti oleh mahasiswa baru, OSPEK.
My Labu Takar Crew

Hari Terakhir Ospek


Kesalahan besar ketika saya dulu terlalu mendiskreditkan OSPEK, menganggap baha OSPEK hanyalah seremonial balas dendam tanpa tujuan. Kenyataannya, justru di OSPEK inilah saya dan kawan-kawan mengenal medan kehidupan kami tiga tahun mendatang. Seperti ketika hendak mengontrak sebuah rumah, tanpa memasuki gerbang kita tidak akan tahu bagaimana keadaan di dalam rumah tersebut. Saat tulisan ini dibuat, saya sendiri tengah meraba-raba ingatan satu tahun lalu tentang perkumpulan kelompok OSPEK, mengerjakan tugas, saling memerhatikan kondisi satu sama lain. Tak lupa kekhawatiran yang lucu satu angkatan ketika menghadapi OSPEK di pagi hari, rasanya kami ingin membenci pagi dan sangat menyukai malam.

OSPEK berlalu dengan indah, maka tibalah masa sesungguhnya, ku-li-ah.  Bulan-bulan pertama saya seperti ingin mati saja. Bukan karena kesulitan terhadap mata kuiah, melainkan tekanan dari sana-sini. Sejak awal karakter di kepala ini adalah karakter beas yang tak mau diatur, begitu masuk kuliah saya harus menerima konsekuensi diatur-atur bahkan dalam mengerjakan tugas –yang selama sekolah saya kerjakan sesuai kemauan saya. Perlu adaptasi luar biasa untuk bisa memaklumi segala kondisi dan membangun motivasi.

I just need a lot of friends, begitu kata hati kecil ini. Rasa kesepian dan tak ada pendukunglah yang ternyata membuat saya ingin mati saja ketika kuliah di sini. Mencari keluarga baru akan menguatkan, bisa berbagi cerita ataupun sekadar tertawa bersama. Akhirnya, saya menemukan mereka. keluarga-keluargaku dari lingkaran karakter yang berbeda, latar belakang berbeda, telah banyak mengajarkan pada saya betapa kebersamaan sangat dibutuhkan untuk bertahan hidup. Saya membutuhkan mereka karena saya mencintai mereka, benar-benar a la Roman Picisan. Dengan mereka, saya percaya saya bisa.
Departemen Kastrat PK KAMMI AKA 2012/2013

Pelantikan Kabinet PK KAMMI AKA 2012/2013

Pelantikan LDK-KMA 2011/2012

Calpino Class

Aksi Solidaritas Rohingya @Menara Thamrin

Aksi Solidaritas Rohingya @Kedubes Myanmar

Photo for Studium General

Jaulah @ Metro TV


Demikian jejak langkah kaki ini satu tahun yang lalu. Sedikit banyak hampir menyamai kisah-kisah mahasiswa baru pada umumnya. Mungkin tidak istimewa, tapi bagi saya menceritakan masa lalu adalah kesenangan tersendiri. Ada rasa bangga luar biasa ketika sampai di gerbang euforia kedewasaan dulu. Kami –yang terlebih dulu menjadi mahasiswa—sangat mengerti bagaimana kondisi dan gejolak kejiwaan mahasiswa baru kampus ini, bahkan dari lubuk perasaan yang sedalam-dalamnya tak rela jika kalian—mahasiswa baru—menjalani kontrak hidup di kampus ini dengan tanpa tujuan. Karena sejatinya, sekalipun di awal tidak memiliki tujuan yang pasti, apa-apa di dalam kampus ini akan memaksa kita untuk memiliki arah hidup. :)

Untuk kawan-kawan mahasiswa baru AKA, selamat datang di negeri dongeng ini :), sebentar lagi kalian akan berfantasi, menyelami laut-laut mimpi dan berenang ke arah tujuan kalian. Tidak akan berarti apa yang bisa kami berikan pada kalian kecuali kalian yang mulai bermimpi dalam dekapan-Nya. Maka, bermimpilah untuk menjadi yang terbaik. Pelaut ulung tidak tercipta dari lautan yang tenang, pendaki handal tidak terlahir dari medan gunung yang landai.

DPM IMAKA 2011/2012

Categories: , ,

0 komentar:

Posting Komentar